Penemu Muslim
800
Ibn Firnas, seorang penemu Muslim
Spanyol, tercatat sebagai orang yang pertama membangun dan menguji sebuah
pesawat terbang pada tahun 800-an. Roger Bacon belajar tentang pesawat
terbang dari referensi-referensi ilmuwan Muslim mengenai pesawat terbangnya
Ibnu Firnas. Belakangan yang dikenal adalah penemuan oleh Bacon,
ditanggali sekitar 500 tahun kemudian dan Da Vinci sekitar 700 tahun kemudian.
Para ahli matematika Islam yang
menemukan aljabar memperkenalkan konsep tentang menggunakan huruf-huruf sebagai
variabel-variabel yang tak dikenal dalam persamaan-persamaan sejak abad ke-9.
Melalui sistem ini, mereka memecahkan berbagai persamaan-persamaan yang
kompleks, termasuk kuadrat dan persamaan pangkat tiga. Mereka menggunakan
simbol-simbol untuk mengembangkan dan menyempurnakan teorema
binomial. Jadi Francois Vieta, seorang ahli matematika Prancis, bukanlah
yang pertama menggunakan lambang-lambang aljabar pada tahun 1591. Dia
menulis persamaan-persamaan aljabar dengan huruf-huruf seperti x dan y, dan
mengatakan bahwa penemuannya ini mempunyai dampak serupa dengan kemajuan dari
penggunaan angka Romawi ke angka Arab.
Dikatakan bahwa selama abad ke-17
Rene Descartes telah menemukan bahwa aljabar bisa digunakan untuk memecahkan
persoalan geometris. Tetapi jauh sebelumnya, yakni sejak abad ke-9, para
ahli matematika di masa kekhalifahan Islam sudah melakukan hal yang sama.
Pertama adalah Thabit bin Qurrah, kemudian diikuti oleh Abu Al-Wafa pada
abad ke-10 dengan membukukan kegunaan Aljabar untuk mengembangkan geometri
menjadi eksak dan menyederhanakan sains.
Diinformasikan juga kepada kita
bahwa tadinya tidak ada perbaikan sejak dibuatnya ilmu bintang selama Abad
Pertengahan mengenai gerakan planet-planet sampai abad ke-13. Lalu
seorang bijaksana dari Kastil (Spanyol Tengah) bernama Alphonso menemukan Tabel
Alphonsine, yang lebih akurat dibanding tabel milik Ptolemius.
Fakta sebenarnya adalah ahli ilmu
falak (ilmu bintang) Islam membuat banyak perbaikan-perbaikan atas penemuan
Ptolemius sejak abad ke-9. Mereka adalah ahli ilmu falak pertama yang
memperdebatkan gagasan-gagasan kuno Ptolemius. Di dalam kritik mereka
atas orang-orang Yunani, mereka manyatukan bukti bahwa matahari adalah pusat
dari sistem matahari dan bahwa garis orbit bumi dan planet-planet lainnya boleh
jadi berbentuk lonjong (elips). Mereka menghasilkan ratusan tabel-tabel
astronomikal dengan keakuratan tinggi dan gambar-gambar bintang. Banyak
dari kalkulasi mereka sangat akurat sehingga mereka dihormati pada masa itu.
Tabel milik Alphonso (Alphonsine Tables) hanyalah sekedar salinan dari
pekerjaan ilmu bintang yang dipancarkan ke Eropa melalui Islam di Spanyol.
Disebutkan pula bahwa seorang
sarjana Inggris bernama Roger Bacon pada tahun 1268 untuk pertama kali membuat
lensa kaca untuk meningkatkan penglihatan. Pada waktu yang hampir
bersamaan, kacamata bisa didapat dan telah digunakan di Cina dan
Eropa. Tentu saja kacamata sudah muncul sebelum kacamata Roger Bacon
selesai pembuatannya, karena Ibnu Firnas dari Spanyol Islam sudah menemukan
kacamata pada abad ke-9, dan diproduksi serta dijual di wilayah Spanyol selama
lebih dari dua abad. Setiap sebutan kacamata oleh Roger Bacon, maka itu
hanyalah sebuah pengaliran kembali pekerjaan Al-Haytham, orang yang memiliki
hasil riset yang dijadikan referensi oleh Bacon.
Sarjana-sarjana Islam dari abad ke-9
sampai ke-14 mempelajari dan menemukan ilmu etnografi. Sejumlah ahli
geografi Muslim menggolongkan ras-ras, mencatat secara terperinci penjelasan
kebiasaan-kebiasaan budaya unik mereka dan penampilan fisiknya. Para ahli
Muslim itu menulis ribuan halaman mengenai topik ini. Pekerjaan seorang
Jerman bernama Johann F. Blumenbach (1752-1840) yang mengaku sebagai yang
pertama menggolong-golongkan ras ke dalam 5 golongan besar (kulit putih, kuning,
coklat, merah dan hitam), tidak sebanding dengan pekerjaan-pekerjaan ahli
geografi Muslim itu.
813
Pada masa kekuasaan Khalifah
Al-Maimun ibnu Harun Al-Rasyid didirikan Daru Al-Hikmah atau Akademi Ilmu
Pengetahuan pertama di dunia, yang terdiri dari perpustakaan, pusat
pemerintahan, observatorium bintang, dan universitas (Daru Al-Ulum.
850
Ahli kimia Islam menghasilkan
kerosin (minyak tanah murni) melalui penyulingan produk minyak dan gas bumi (Encyclopaedia
Britannica, Petroleum) lebih dari 1.000 tahun sebelum Abraham Gesner, orang
Inggris, mengaku sebagai yang pertama menghasilkan kerosin dari penyaringan
aspal.
866
Kertas tertua yang menjadi contoh
untuk dicetak di dunia Barat adalah sebuah naskah Arab berjudul Gharib
Al-Hadist oleh Abu ‘Ubyad Al-Qasim ibnu Sallam bertanggal Dzulqaidah 252
atau 13 Nopember – 12 Desember 866, yang masih tersimpan di Perpustakaan
Universitas Leiden.
900-an
Pabrik kertas muncul di Mesir,
kemudian di Maroko tahun 1100 M, dan di Spanyol tahun 1150 M yang sudah
berhasil membuat kertas putih dan berwarna.
Bandul ditemukan oleh Ibnu Yunus
al-Masri selama abad ke-10, orang yang pertama mempelajari dan
mendokumentasikan gerakan bergetarnya. Hasil perhitungannya digunakan
dalam jam-jam yang diperkenalkan oleh ahli ilmu Fisika Muslim selama abad
ke-15. Baru pada abad ke-17 Galileo yang masih remaja telah menciptakan
bandul. Diceritakan bahwa dia melihat cahaya api pada lampunya
berayun-ayun tertiup angin, lalu dia pulang ke rumah dan menemukan bandul
dengan inspirasi itu.
Dikatakan bahwa trigonometri
dikembangkan oleh bangsa Yunani, padahal di masa itu Trigonometri hanya tinggal
teori. Teori itu kemudian dikembangkan dan mencapai tingkat kesempurnaan
yang modern di tangan sarjana-sarjana Muslim, dan penghargaan untuk itu secara
khusus pantas diberikan kepada al-Battani. Dialah yang menguraikan
kata-kata fungsi dasar dari ilmu pengetahuan ini, seperti sinus, kosinus,
tangen, dan kotangen. Istilah sebelumnya berasal dari terminologi Arab,
Jaib untuk sinus yang berarti garis bengkok, istiwa’ untuk kotangen yang
berarti bayangan lurus dari gnomon, dan tangen adalah bayang-bayang
melintangnya. Selain menetapkan dengan akurat tabel perhitungan
trigonometri dari 0 hingga 90 derajat, dia juga berhasil dengan tepat
menghitung satu tahun matahari atau masehi, yaitu 365 hari 5 jam 46 menit dan
24 detik.
Sebelumnya diketahui bahwa persamaan
pangkat tiga yang sulit dan masih belum terpecahkan hingga abad ke-16 ketika
Niccolo Tartaglia, seorang ahli matematika Italia berhasil
memecahkannya. Kenyataannya persamaan pangkat tiga seperti itu dan juga
banyak persamaan-persamaan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi sudah
dapat dipecahkan dengan mudah oleh para ahli matematika Muslim sejak abad
ke-10.
Selama abad ke-10 atau lebih awal,
ratusan ahli matematika Muslim menggunakan dan menyempurnakan teorema binomial.
Mereka memulai penggunaannya untuk solusi yang sistematis atas persoalan
aljabar. Namun dikatakan bahwa Isaac Newtonlah yang mengembangkan teorema
binomial pada abad yang ke-17.
Demikian juga dikatakan bahwa Robert
Boyle, dalam abad ke-17, yang pertama mengembangkan ilmu kimia, padahal
beberapa ahli kimia Muslim, termasuk Ar-Razi, Al-Jabr, Al-Biruni dan Al-Kindi,
melaksanakan eksperimen-eksperimen ilmiah dalam ilmu kimia sekitar 700 tahun sebelum
Boyle melakukannya. Durant menulis bahwa orang Islam memperkenalkan
metode percobaan pada ilmu pengetahuan ini. Humboldt meyakini bahwa orang
Islam sebagai penemu ilmu Kimia.
Paul Ehrlich (abad ke-19) disebut
sebagai pencipta obat-obatan kemoterapi, yakni pemakaian obat-obatan yang
khusus untuk membunuh mikroba, padahal dokter-dokter Islam telah menggunakan
berbagai macam unsur pokok yang spesifik untuk menghancurkan mikroba.
Mereka menggunakan belerang (Sulfur) sebagai bahan utama khusus untuk membunuh
kuman kudis. Ar-Razi (pada abad ke-10) menggunakan campuran air raksa
sebagai antiseptik yang penting.
Banyak ahli kimia Muslim telah
menghasilkan alkohol sebagai obat-obatan terapeutik melalui penyulingan sejak
abad ke-10 dan melakukan pabriksasi alat-alat penyulingan yang pertama untuk
digunakan dalam proses kimiawi. Mereka menggunakan alkohol sebagai bahan
pelarut dan antiseptik, jauh sebelum Arnau de Villanova, seorang Spanyol pada
tahun 1300, yang mengaku telah membuat alkohol yang pertama di dunia.
Diberitakan bahwa anestesia modern
ditemukan pada abad ke-19 oleh Humphrey Davy dan Horace Wells. Sebenarnya
anesthesia modern ditemukan, dikuasai dan disempurnakan oleh ahli anestesia
Muslim 900 tahun sebelum kedatangan Davy dan Wells. Mereka menggunakan
cara oral seperti juga anestesia yang dihirup.
Sejak abad ke-10 dokter-dokter Islam
dan ahli bedahnya sudah menggunakan alkohol sebagai pencegah infeksi ketika
membersihkan luka-luka, jadi pencegahan infeksi yang dilakukan oleh ahli bedah
dari Inggris, Joseph Lister pada tahun 1865 bukanlah yang pertama. Ahli
bedah di Spanyol yang Islam menggunakan metoda-metoda khusus untuk memelihara
antisepsis sebelum dan selama perawatan. Mereka juga memulai
tindakan-tindakan khusus untuk memelihara kesehatan selama periode pasca
operasi. Tingkat sukses mereka sangat tinggi, sehingga penjabat-penjabat
tinggi di seluruh Eropa datang ke Cordova, Spanyol, untuk meminta pelayanan
kesehatan yang dapat diperbandingkan dengan “Mayo Clinic” di Abad Pertengahan.
Menurut apa yang kita ketahui,
William Harvey menemukan sirkulasi darah pada awal abad ke-17. Dia yang
pertama dengan benar menguraikan fungsi jantung, pembuluh nadi dan vena.
Galen dari Roma telah memperkenalkan ide yang salah mengenai sistem
peredaran darah, dan Harvey yang pertama menetapkan bahwa darah dipompa ke
seluruh tubuh via oleh kerja jantung dan klep-klep pembuluh darah. Oleh
karena itu, dia dihormati sebagai pendiri ilmu tubuh manusia (physiology).
Tetapi 7 abad sebelumnya, yakni pada
abad ke-10, Ar-Razi menulis sebuah risalah yang mendalam mengenai sistem
pembuluh darah, dan dengan teliti digambarkannya fungsi pembuluh darah dan
klep-klepnya. Ibnu An-Nafs dan Ibnu Al-Quff (pada abad ke-13)
mendokumentasikan secara penuh tentang sirkulasi darah dan dengan tepat
menggambarkan ilmu urai tubuh dari jantung dan fungsi klep-klepnya 300 tahun
sebelum Harvey. William Harvey adalah seorang lulusan Universitas Padua
yang terkenal di Itali, yang pada waktu itu mayoritas kurikulumnya didasarkan
pada teks buku Ibnu Sina dan Ar-Razi.
960
Gerbert d’Aurillac, seorang
Perancis, menerjemahkan buku-buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin, dan
dengan ini, era penerjemahan buku-buku ilmiah Islam dimulai. Gerbert
kemudian menjadi Paus Sylvester II, meskipun begitu dia masih disebut tukan
sihir karena kepercayaannya terhadap sains yang sangat ditentang oleh gereja
pada masa itu.
1000-an
Kaca dan cermin digunakan di Spanyol
Islam. Orang-orang Venesia belajar tentang seni membuat peralatan berbahan
gelas yang bagus dari seniman-seniman pembuat kaca dari Syria selama abad ke-9
dan ke-10. Namun yang diketahui umum cermin dan kaca diproduksi pertama
kali tahun 1291 di Venesia.
Dikatakan pula bahwa pada abad ke-17
Isaac Newton mengadakan penyelidikan tentang prisma, lensa-lensa dan
cahaya. Padahal dalam abad ke-11 Al-Haytham telah menetapkan hampir segala
sesuatu yang dikemukakan oleh Isacc Newton mengenai ilmu optik itu, jauh
berabad-abad sebelumnya, dan Al-Haytham dihormati oleh banyak penguasa pada masa
itu sebagai “penemu optik.” Demikian juga mengenai penyelidikan tujuh
variasi warna yang dibiaskan oleh prisma, selain telah lebih dulu dipelajari
oleh Al-Haytham, pada abad ke-14 Kamal Ad-Din juga melakukannya.
Ada dugaan kalau Newton sedikit
dipengaruhi oleh Al-Haytham. Al-Haytham adalah ilmuwan fisika yang paling
banyak dijadikan referensi di Abad Pertengahan. Pekerjaan-pekerjaannya
digunakan dan dikutip oleh sebagian besar sarjana-sarjana Eropa selama abad
ke-16 dan 17, tidak sebanding dengan Newton dan Galileo seandainya digabungkan.
Dalam abad ke-16 dikatakan bahwa
Leonardo Da Vinci menjadi pendiri ilmu geologi ketika ia mencatat fosil-fosil
yang ditemukan di pegunungan yang diindikasi sebagai asal-muasal cairan
bumi. Tetapi kenyataanya pada abad ke-11, Al-Biruni membuat dengan tepat
perngamatan ini dan menambahkannya ke dalam ilmu geologi, termasuk sebuah buku
yang sangat besar, ratusan tahun sebelum Da Vinci dilahirkan. Ibnu Sina
mencatat hal ini dengan baik. Jadi sangat mungkin kalau Da Vinci pertama
kali belajar konsep ini dari terjemahan buku-buku Islam ke dalam bahasa Latin.
Da Vinci tidak menambahkan pengetahuan apa pun yang asli dari dirinya.
1030
Jauh sebelum Paracelsus (abad ke-16)
dikatakan menemukan candu yang disuling untuk anesthesia, dokter-dokter Islam
sudah memperkenalkan nilai anestetik dari candu asli selama Abad Pertengahan.
Candu mula-mula digunakan sebagai bagian dari anestetik oleh orang
Yunani. Paracelus adalah seorang murid yang memperlajari
pekerjaan-pekerjaan Ibnu Sina, dan dari situlah hampir dipastikan dia
memperoleh ide ini.
1050
Konsep keterbatasan materi alam
pertama kali ditekuni oleh Al-Biruni, seorang sarjana besar Islam dari Persia
dalam tahun 1050. Konsep mengenai wujud materi alam yang bisa berubah
namun massanya tetap, seperti air yang jika dipanaskan akan berubah menjadi
uap, namun massa total tetap sama. Tapi dikatakan bahwa penemunya adalah
Antione Lavoiser pada abad ke-18, padahal Lavoiser adalah seorang murid dari
para ahli ilmu kimia dan fisika Muslim pada masanya dan sering mengambil
referensi dari buku-buku mereka.
Disebutkan bahwa Nicolas Desmarest
pada tahun 1756 adalah orang pertama yang mempelajari tentang pembentukan
geologi lembah-lembah, dengan teorinya bahwa lembah-lembah itu dibentuk dalam suatu
periode yang lama oleh waktu dan aliran udara. Padahal Ibnu Sina dan
Al-Biruni membuat dengan tepat penemuan itu dalam abad ke-11, 700 tahun sebelum
Desmarest melakukannya.
Al-Biruni adalah orang yang
melakukan eksperimen besar pertama di dunia. Dia menulis lebih dari 200
buku, dan banyak ilmuwan yang mendiskusikan eksperimen-eksperimennya.
Hasil karyanya berupa sejumlah literatur ilmiah berbagai bidang ilmu
pengetahuan dalam 13.000 halaman, jauh melebihi apa yang ditulis oleh Galileo
digabungkan dengan Newton. Jadi tidak benar bahwa Galileo adalah orang
pertama yang melakukan eksperimen besar di dunia pada abad ke-17.
1121
Al-Khazini, ilmuwan Muslim kelahiran
Bizantium atau Yunani tahun 1115 dan wafat 1130 adalah saintis yang serba bisa
yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta
filsafat. Dia telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan
sains modern, salah satunya adalah kitab Mizan al-Hikmah atau Balance
of Wisdom. Buku yang ditulisnya dalam tahun 1121 itu mengungkapkan
bagian penting fisika Islam. Dalam buku itu, Al-Khazini menjelaskan sacara
detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang keseimbangan
hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau ilmu
keseimbangan, hidrostatika dan pusat gravitasi. Al-Khazini dan ilmuwan
Muslim lainnya merupakan yang pertama menjeneralisasi teori pusat gravitasi dan
mereka adalah yang pertama kali menerapkannya ke dalam benda tiga
dimensi. Para ilmuwan Muslim, salah satunya al-Khazini telah melahirkan
ilmu gravitasi yang kemudian berkembang di Eropa.
Jelas di sini Isaac Newton sangat
terlambat mengemukakan teori Gravitasi di dalam bukunya Philosophia
Naturalis Principia Mathematica yang dipublikasikan tahun 1687, 500 tahun
lebih setelah buku Al-Khazini membahas hal yang sama. Jadi bagaimana
dengan cerita apel yang jatuh itu?
1130
Gerard da Cremona, orang Italia yang
tinggal di Spanyol, menerjemahkan 92 buku ilmiah Islam ke dalam bahasa
Latin. Buku terjemahannya itu antara lain Al-Asrar (rahasia-rahasia)
karya Abu Bakr Muhammad ibnu Zakaria Ar-Razi (bhs.Ltn.Razes, Rases, atau
Rhazes), sebuah karya dokter Abu Az-Zahrawi tentang metoda pembedahan, buku
karya Abu Muhammad Dhiyauddin Al-Baithar (bhs.Ltn.Alpetagrius) mengenai
tumbuh-tumbuhan.
Giovanni Morgagni (1682-1771), orang
Itali yang dihormati sebagai bapak pathology (ilmu penyakit) karena
dikatakan sebagai orang pertama yang dengan benar menguraikan sifat alami
penyakit. Namun jauh sebelum Giovanni melakukannya, para ahli bedah Islam
adalah ahli patologi pertama sesungguhnya. Mereka menyadari secara penuh
sifat alami penyakit dan menggambarkan berbagai macam penyakit dengan detil
modern. Ibnu Zuhr dengan benar menggambarkan sifat alami radang selaput
dada (pleurisy), tuberkulosis (TBC) dan radang kantung jantung (pericardistis).
Az-Zahrawi dengan teliti mendokumentasikan ilmu penyakit dari hydrocephalus
(air di otak) dan penyakit-penyakit sejak lahir lainnya. Ibnu Al-Quff
dan Ibnu An-Nafs memberi uraian-uraian sempurna tentang penyakit-penyakit
peredaran darah. Ahli-ahli bedah Islam lainnya memberi uraian-uraian
akurat pertama tentang penyakit berbahaya tertentu, termasuk kanker perut, usus
dan kerongkongan. Para ahli bedah Islam ini adalah pemula dari pathology
(ilmu penyakit), bukan Giovanni Morgagni.
1140-an
Para ahli matematik Islam
memperkenalkan bilangan negatif untuk digunakan dalam berbagai fungsi
aritmetika sedikitnya 400 tahun sebelum Geronimo Cardano mengakui telah
memperkenalkannya dalam tahun 1545, dengan mengatakan bahwa angka-angka bisa
kurang dari nol.
1160
Mata air-mata air Nil yang mengalir
melalui danau-danau besar di Khatulistiwa telah ditetapkan dengan seksama oleh
Al-Idrisi, sedangkan orang-orang Eropa baru menemukannya pada paruh kedua abad
ke-19.
1200-an
Informasinya pada tahun 1614, John
Napier menemukan logaritma dan tabel logaritmik, namun sejak abad ke-13 para
ahli matematika Islam sudah menemukannya dan tabel logaritmik seperti itu sudah
umum di dalam dunia pengetahuan Islam pada masa itu.
1205
Amir Ya’qub dalam pertempuran
Mahdiyya telah menggunakan artileri sebagai senjata terakhir. Pada tahun
1273, Sultan Abu Yusuf pada pertempuran Sijilmasa di Maroko Selatan
mempergunakan meriam-meriam. Pada tahun 1342, dua orang Inggris, Lord
Derby dan Lord Salisbury, hadir pada pertempuran Algericas yang dipertahankan
dengan cara yang sama oleh orang-orang Arab. Ketika kedua orang Inggris
itu menyaksikan daya efek mesiu, maka mereka membawa penemuan ini ke negeri
mereka.
1240 – 1250
Seorang frater Katolik Roma anggota
Ordo Fransiskan dari Inggris bernama Roger Bacon datang untuk mempelajari
bahasa Arab ke Paris dan Toledo karena ada orang-orang Perancis yang pandai
berbahasa Arab di sana. Selain itu di sana terdapat banyak terjemahan buku
ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin dan naskah-naskah asli berbahasa Arab.
Dikatakan bahwa perawatan pertama
dengan anesthesia (pembiusan) dilakukan oleh C.W. Long, seorang Amerika pada
tahun 1845, padahal 600 tahun sebelum Long melakukannya, seorang Muslim
Spanyol, Az-Zahrawi dan Ibnu Zuhr, di antara para ahli bedah Muslim lainnya,
sudah melaksanakan ratusan perawatan-perawatan melalui cara pembiusan dengan
penggunaan narkotika yang direndam pada spon, yang ditempatkan dengan cara
menutup wajah.
1250 – 1257
Roger Bacon pulang ke Inggris dan
melanjutkan pelajaran Bahasa Arabnya di Universitas Oxford dengan membawa
sejumlah besar buku-buku ilmiah Islam dari Paris. Di antaranya Al-Manazhier
karya Ali Al-Hasan ibnu Haitsam diterjemahkan Bacon ke dalam bahasa Latin,
bahasa ilmiah Eropa pada masa itu.
Terdapat penjelasan-penjelasan
mengenai mesiu dan mikroskop pada naskah itu, namun secara tidak jujur dia
telah mencantumkan namanya sendiri pada terjemahan-terjemahan itu dan dengan
demikian dia telah melakukan plagiat terang-terangan.
Sangat berbeda dengan
penerjemah-penerjemah Muslim yang menerjemahkan karya-karya Pythagoras, Plato,
Aristoteles, Aristarchos, Euclides dan Claudius Ptolemaios, dan lain-lain
dengan tetap menyebutkan nama pengarang-pengarang aslinya.
1300-an
Dimulai abad Renaisans (B.Perancis Renaissance)
atau kelahiran kembali, di mana ditemukan kembali cerahnya peradaban Yunani dan
Romawi (yang dianggap sebagai “klasik”) ketika keduanya mengalami masa
keemasan. Renaisans berlangsung antara abad ke-14 hingga abad ke-17 di
Eropa. Tampak di sini, bahwa kebangkitan Eropa yang diawali dengan
Renaisans erat hubungannya dengan kembalinya penerjemahan buku-buku ilmiah
Islam ke dalam bahasa Latin, antara lain Gerbert d’Aurillac, orang Perancis
yang menjadi Paus Sylvester II (tahun 960), Gerard da Cremona, orang Itali
(tahun 1130), Seorang frater Katolik Roma, Roger Bacon dari Inggris (tahun
1250).
Dikatakan bahwa tahun 1454, Johan
Gutenberg (1398 – 1468) menemukan mesin cetak paling canggih di abad
pertengahan. Faktanya, alat cetak berbahan kuningan yang dapat
dipindahkan telah digunakan di Spanyol Islam 100 tahun sebelumnya, ketika
Gutenberg belum lahir.
1400-an
Dikatakan bahwa sistem desimal di
dalam matematika pertama kali dikembangkan oleh seorang Belanda, Simon Stevin,
tahun 1589. Sistem desimal membantu ilmuwan matematika karena
menggantikan bilangan pecahan yang sulit, sebagai contohnya 1/2, dengan
menggunakan desimal menjadi 0,5.
Padahal para ahli matematika Islam
adalah yang pertama menggunakan sistem desimal sebagai ganti bilangan pecahan
secara besar-besaran. Buku Al-Kashi, berjudul “Kunci kepada Aritmatika”,
yang ditulis pada awal abad ke-15 dan menjadi stimulus untuk aplikasi sistematis
sistem desimal untuk seluruh bilangan dan pecahan-pecahannya.
1600-an
Francis Bacon – seorang Bacon yang
lain, menyebarluaskan teori induksi dan percobaan-percobaan ilmiah (eksperimen)
atau empirisme ilmiah di dalam karya-karyanya The Advencement of Learning
(1605), Novum Organum (1620), De Augmentis Scientiarum (1623), Sylva
Sylvarum (1624), dan New Atlantis (1624), yang dengan alat
cetak buku buatan Johan Gotenburg buku-buku tersebut dicetak.
Kemudian berkembang teori Baconian
Philosophy yang kemudian menjadi dasar metode ilmiah pada ilmu pengetahuan
dan teknologi di Barat (Eropa dan Amerika), yang mana metode tersebut
sebetulnya merupakan jiplakan Bacon dari ilmu pengetahuan di dunia Islam.