Topan Husain. Diberdayakan oleh Blogger.

buat label undangan

Assalamu’alaikum ya akhi…….
Kali ini ane mau bagi-bagi resep pengetikan, he he he… mumpung di computer ada filenya. Maklum kan ane kerja di warnet yang plus pengetikan. Langsung mawon monggo………….

Untuk yang nomor inggil nggih meniko label undangan……..
Neh ya kalo mau buat label undangan langkah-langkahnya kayak gini: eh tapi yang ane kasih tip ini label undangan no. 103 yah..he he he.
  1. pastikan kalo lu pade mau buat label undangan yang ukurannya no. 103.
  2. langsung aja in ke Ms. Word.
  3. atur paper and marginnya.
  4. untuk paper langsung isi aja panjang dan lebarnya. (p: 21,5   l: 15)
  5. trus buat table deh. Jumlahnya 12 kolom yah….
  6. untuk ukurannya nihhhhh  19.61 x 3.14 cm.
  7. trus atur deh supaya penulisannya rata tengah (Ctrl+E)
  8. tinggal isi deh….
  9. dah kelar? Print langsung aja ya…
  10. catatan aja ni ukuran kadang melesat jadi dikira-kira ja yeeeeeeee

suwun

nih tak kasih sample deh...
Indartiningsih,S.Pd.
SDN Ponowaren 03
Indartiningsih,S.Pd.
SDN Ponowaren 03
Indartiningsih,S.Pd.
SDN Ponowaren 03
Sunanta
SDN Ponowaren 03
Sunanta
SDN Ponowaren 03
Sunanta
SDN Ponowaren 03
Amanto,A.Ma.
SDN Watubinang 01
Amanto,A.Ma.
SDN Watubinang 01
Amanto,A.Ma.
SDN Watubinang 01
Sri lestari,S.Pd.
SDN Kateguhan 03
Sri lestari,S.Pd.
SDN Kateguhan 03
Sri lestari,S.Pd.
SDN Kateguhan 03


 

Sekilas Rabun Senja


  Rabun senja juga disebut rabun ayam.Sering dianggap wajar. Kenapa bisa begitu ya bro? ini karena si penderita mempunyai kelainan mata n tentunya penglihatan yang kagak bisa ngeliat di senja hari alias sore,,,,,,,,. Banyak orang menganggap ini kelainan biasa saja padahal, jika didiamkan dan tidak diobati, bisa berefek kebutaan.


            Kalo bicara kelainan mata pasti hubungannya ama Vitamin A, ya nggak mas bro…?  yeah emang betullll ni kelainan diakibatkan oleh kekurangan vitamin A.


“Rabun senja tidak bisa diatasi dengan kacamata. Karena itulah mengonsumsi vitamin A yang terdapat di wortel dan tomat sangat dianjurkan. Itu bisa mencegah terjadinya rabun senja,” kata dokter spesialis mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Iwan Sitompul. Nah ini ni,,,harus diperhatikan.  Di Indonesia, rabun senja atau rabun ayam merupakan penyakit mata yang sangat wajar. Dan malah kebanyakan menganggap tak perlu tindak lanjut…….., WeLwh welewh


            Kronologis rabun senja tu kalo ane kisahkan kayak gini mas bro……….
Pada mata normal terdapat pigmen yang dikenal bernama rodopsin atau visual puple. Pigmen tersebut mengandung vitamin A yang terikat pada protein. Jika mata menerima cahaya, maka akan terjadi konversi rodopsin menjadi visual yellow dan kemudian visual white. Pada konversi tersebut, dibutuhkan vitamin A. neeeeeeee lagi-lagi vitamin A kan?

            Sementara regenerasi visual purple hanya akan terjadi bila tersedia vitamin A. Tanpa regenerasi, maka penglihatan pada cahaya remang setelah mata menerima cahaya akan terganggu. Jika terjadi kekurangan vitamin A, maka gejala awal adalah terjadinya rabun senja. Artinya, mata akan mengalami gangguan ketika berpindah dari tempat banyak cahaya ke tempat gelap.
            Itulah yang membuat rabun senja hanya terjadi ketika matahari mulai terbenam. Sesuai dengan namanya, penyakit ini tidak bisa dikoreksi dengan kacamata dan terjadi jika sel-sel saraf pembeda terang-gelap di retina mata terganggu. Ho hoh ho….ni yah, kalo orang biasa/normal ketika pindah pandangan dari yang terang trus ke tempat yg gelap emang juga ada jenjang waktu  perabunan alias kurang jelas ngeliat. Akibatnya saat kita melihat mPo’ Atik kayak-kayaknya kita sedang ngeliat luna Maya….trus parahnya lagi Luna mayanya ama Aril………….we’e eeeeeeeee
 

contoh co-card

CONTOH CO-CARD


   Gini sob…. Ane coba-coba buat and belajar desain. Iseng-isenglah buat co – card, yah jadinya kayak gini….

Alhamdulillah dah…… lumayan, tapi kok kayaknya kagak kontras ya warnanya….
Ahi hi hi hi hih ih…..
 

ketika penguasa jalan kaki

Ketika Penguasa Jalan Kaki

      Mendengar keberhasilan kaum Muslimin dalam menakhlukkan Kota Yerussalem siang itu gemuruh sukacita kaum muslimin Madinah berdengung. Mengingat Kota Yerusallem adalah Kota suci sekaligus kiblat pertama umat Islam. Namun utusan dari yerusallem bukan hanya sekedar membawa berita kemenangan, tapi juga menyampaikan pesan dari Uskup Agung Sophronius yang tak lain adalah pemegang kunci sekaligus Uskup Agung Yerusallem. 
             Uskup Agung Sophronius menyatakan kota suci itu hanya akan diserahkan ke tangan seorang tokoh yang terbaik di antara kaum Muslimin, yakni Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu. Sophronius menghendaki agar Amirul Mukminin tersebut datang ke Yerusalem secara pribadi untuk menerima penyerahan kunci kota suci tersebuit. Bersegeralah Khalifah Umar menyelenggarakan majelis syura untuk meminta pendapat para sahabat. Menurut Ali, Yerusalem adalah kota yang sama sucinya bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi, dan sehubungan dengan itu, maka akan sangat baik bila penyerahan kota itu diterima sendiri oleh Amirul Mukminin. Kota suci itu adalah kiblat pertama kaum Muslimin, tempat persinggahan perjalanan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Salam pada malam hari ketika beliau ber-isra' dan dari kota itu pula Rasulullah ber-mi'raj. Kota itu menyaksikan hadirnya para anbiya, seperti Nabi Daud, Nabi Sulaiman, dan Nabi Isa. Umar akhirnya menerima pandangan Ali dan segera berangkat ke Yerusalem.

            Kepergian Khalifah Umar hanya ditemani seorang pelayan dan seekor unta yang ditungganginya bergantian. Betapa bersusah payahnya seorang Penguasa yang saat itu hanya berdua dengan pelayannya menempuh perjalanan beberapa hari jauhnya tanpa bala pengawal, pun hanya dengan perbekalan pas-pasan di tengah teriknya padang pasir. Sesekali mereka berhenti sejenak untuk sekedar melepas lelah dan juga untuk menunaikan shalat dan mengisi perut mereka sekedarnya. Tak jarang pula Khalifah Umar maupun sang pelayan melambatkan langkah kainya sekedar menarik nafas panjang, yang hanya dengan itu lelahpun hilang ikut serta dedebuan pasir di sekitar. Ketika mendekati Desa Jabiah di mana panglima dan para komandan pasukan Muslim telah menantikannya, kebetulan tiba giliran pelayan untuk menunggang unta tersebut. Pelayan itu menolak dan memohon agar khalifah mau menunggang hewan tersebut.
 “ Ya Amirul Mukminin tak sepantasnya seorang khalifah Allah berjalan kaki, sementara pelayannya di atas unta”.
“ Tak perlu cemas wahai Hamba Allah, ini adalah bagianmu untuk bergantian menungganginya”.
Sementara di sepanjang perjalanan menuju Jabiah para penduduk melihat pemandangan yang begitu tak sewjarnya, bagaimana mungkin seorang Penguasa besar memasuki Kota dengan sembari berjalan kaki menarik unta dengan pelayannya di atasnya.
“Sungguh tak ada perbedaan diantara mereka, tidak pula pakaian dan penampilan mereka. Inikah seorang pemimpin yang akan menerima kota ini? Tak kusangka benar memang Dia seorang pilihan”. Salah satu penduduk mengomentari tingkah Khalifah.

      Sesampainya di Yerussalem Khalifah Umar dibeikan kunci sekaligus penanda penyerahan Kota Yerusallem kepada kaum Muslimin. Di depan The Holy Sepulchure (Gereja Makam Suci Yesus), Uskup Sophronius menyerahkan kunci kota Yerusalem kepada Khalifa Umar r.a. Setelah itu Umar menyatakan ingin diantar ke suatu tempat untuk menunaikan shalat. Oleh Sophronius, Umar diantar ke dalam gereja tersebut. Umar menolak kehormatan itu sembari mengatakan bahwa dirinya takut hal itu akan menjadi preseden bagi kaum Muslimin generasi berikutnya untuk mengubah gereja-gereja menjadi masjid. Umar lalu dibawa ke tempat di mana Nabi Daud Alaihissalam konon dipercaya shalat dan Umar pun shalat di sana dan diikuti oleh umat Muslim. Ketika orang-orang Romawi Bizantium menyaksikan hal tersebut, mereka dengan kagum berkata, kaum yang begitu taat kepada Tuhan memang sudah sepantasnya ditakdirkan untuk berkuasa. "Saya tidak pernah menyesali menyerahkan kota suci ini, karena saya telah menyerahkannya kepada ummat yang lebih baik ...," ujar Sophronius.

      Inilah mengapa umat muslim terdahulu berhasil berkembang pesat, tak lain halnya karena figur seorang pemimpin yang bisa menjadi suri tauladan yang memang pantas dibanggakan. Bagaimana dengan para pemimpin-pemimpin umat muslim kini? Mereka kebanyakan hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa menoleh ke bawah pada rakyanya. Kapankah seorang figur Khalifah Umar terlahir di Negeri yang mayoritas Muslim ini? Wallahua’lam.